Nikmatnya Tubuh ABG SMP masih Perawan




Setahun yang lalu Anjar menawarkan beberapa koleksi lukisan dan patung milik orang tuanya kepada Bernad, koleksi lukisan dan patung tersebut berusia tua. Bernad tertarik tapi dia membutuhkan kendaraan saya karena kendaraannya sedang dipakai untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh karena itu Bernad mengajak saya ikut dan saya pun setuju saja. Perlu saya jelaskan sebelumnya, Anjar menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh Bernad diperkirakan karena Anjar seorang pecandu putaw dan membutuhkan uang tambahan.

Keesokan harinya (hari Minggu), saya dan Bernad berangkat menuju rumah Anjar di kawasan Depok. Setelah sampai di depan pintu gerbang 2 orang satpam berjalan ke arah kami dan menanyakan maksud kedatangan kami. Setelah kami jelaskan, mereka mengijinkan kami masuk dan mereka menghubungi Anjar melalui telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan saya mengagumi halaman dan rumah Anjar yang amat luas dan indah, ” Betapa kayanya orang tua Anjar” bisik dalam hatiku. Kami harus menunggu sebentar karena Anjar sedang makan.

Sambil menunggu, kami berbicara dengan satpam. Dalam pembicaraan itu, seorang satpam menceritakan kalau Anjar itu seorang playboy dan suka membawa wanita malam-malam ke rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi. Setelah menunggu selang 10 menit, akhirnya Anjar datang (saya yang baru pertama kali melihatnya harus mengakui bahwa Anjar memiliki wajah yang amat rupawan, walau saya pun seorang lelaki dan bukan seorang homo!). Bernad memperkenalkan saya dengan Anjar. Setelah itu Anjar mengajak Bernad masuk ke rumah untuk melihat patung dan lukisan yang akan dijualnya.

Saya bingung apakah saya harus mengikuti mereka atau tetap duduk di pos satpam. Saya pun berjalan menuju rumahnya. Ketika saya masuk, saya tidak melihat mereka lagi. Saya hanya melihat sebuah ruangan yang luas sekali dengan sebuah tangga dan beberapa pintu ruangan. Saya bingung apakah saya sebaiknya naik ke tangga atau mengitari ruangan tersebut.

Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari ruangan tersebut dengan harapan dapat menemui mereka. Setelah saya mengitari, saya tetap tidak dapat menemukan mereka. Tapi saya melihat sebuah pintu kamar yang pintunya sedikit terbuka. Saya mengira mungkin saja mereka berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya membuka sedikit demi sedikit pintu itu dan betapa terkejutnya saya ketika saya melihat seorang anak perempuan sedang tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi bagian atas dan bagian selangkangannya, saya bingung harus bagaimana.

Dasar otak saya yang sudah kotor melihat pemandangan paha yang indah, akhirnya saya masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup pintu itu. Saya melihat sekeliling kamar itu, kamar yang luas dan indah, beberapa helai pakaian SLTP berserakan di tempat tidur, dan foto anak tersebut dengan Anjar dan seorang lelaki tua dan wanita tua (mungkin foto orang tuanya). Anak perempuan yang sangat cantik, manis dan kuning langsat! lalu saya melangkah lebih dekat lagi, saya melihat beberapa buku pelajaran sekolah dan tulisan namanya: Intan kelas 1 C. Masih kelas 1! berarti usianya baru antara 11-12 tahun. Lalu saya memfokuskan penglihatan saya ke arah pahanya yang kuning langsat dan indah itu! Ingin rasanya menjamah paha tersebut tapi saya ragu dan takut. Saya menaikkan pandangan saya ke arah dadanya dan melihat cetakan pentil susu di helai dasternya itu. Dadanya masih kecil dan ranum dan saya tahu dia pasti tidak memakai pakaian dalam (BH atau kutang) di balik dasternya itu.

Wajahnya sangat imut, cantik dan manis! Akhirnya saya memberanikan diri meraba pahanya dan mengelusnya, astaga..mulus sekali! Lalu saya menaikkan sedikit lagi dasternya dan terlihatlah sebuah celana dalam warna putih. Saya meraba celana dalam anak itu dan menarik sedikit karet celana dalamnya, lalu saya mengintip ke dalam,.. Astaga! tidak ada bulunya! Jantung saya berdetak kencang sekali dan keringat dingin mengalir deras dari tubuh saya. Lalu saya mencium celana dalamnya, tidak ada bau yang tercium. Lalu saya menarik sedikit lagi dasternya ke atas dan terlihatlah perut dan pinggul yang ramping padat dan mulus sekali tanpa ada kotoran di pusarnya! Luar biasa.

Otak porno saya pun sangat kreatif juga, saya memberanikan diri untuk menarik perlahan-lahan tali dasternya itu, sedikit-seditkit terlihatlah sebagian dadanya yang mulus dan putih! ingin rasanya langsung memenggangnya, tapi saya bersabar, lalu saya menarik lagi tali dasternya ke bawah dan akhirnya terlihatlah pentil Intan yang bewarna kuning kecoklatan! Jantung saya kali ini terasa berhenti! Sayapun merasa tubuh saya menjadi kaku. Jari sayapun mencolek pentilnya dan memencet dengan lembut payudaranya. Saya melakukankan dengan lembut, perlahan dan sedikit lama juga, sementara Intan sendiri masih tertidur pulas. Setelah puas, saya menjilat dan mengulum pentilnya, terasa tawar.

Cerita Mesum ABG – Dasar otakku yang sudah gila, saya pun nekat menarik seluruh dasternya perlahan kearah bawah sampai lepas, sehingga Intan kini hanya mengenakan celana dalam celana dalam saja! Saya memandangi tubuh Intan dengan penuh rasa kagum. Tiba-tiba Intan sedikit bergerak, saya kira ia terbangun, ternyata tidak, mungkin sedang mimpi saja. Saya mengelus tubuh Intan dari atas hingga pusar/perut. Puas mengelus-elus, saya ingin menikmati lebih dari itu! Saya menarik perlahan-lahan celana dalam Intan ke arah bawah hingga lepas. Kini Intan telah telanjang bulat! Betapa indahnya tubuh Intan ini, gadis kelas satu SMP yang amat manis, imut dan cantik dengan buah dada yang kecil dan ranum serta vaginanya yang belum ada bulunya sehelaipun.

Lalu saya mengelus bibir vaginanya yang mulus dan lembek dan sayapun menciumnya. Terasa bau yang khas dari vaginanya itu! Dengan kedua jari telunjuk saya, saya membuka bibir vaginanya dengan perlahan-lahan, terlihat dalamnya bewarna kemerah merahan dengan daging di atasnya. Saya menjulurkan lidah saya ke arah vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya itu. Saya deg-degan juga melakukan adegan itu. Saya tahu tindakan saya bisa ketahuan olehnya tapi kejadian ini sulit sekali untuk dilewatkan begitu saja! Benar dugaan saya.

Pada saat saya sedang asyiknya menjilat vaginanya, Intan terbangun! Saya pun terkejut setengah mati! Untung Intan tidak teriak tapi hanya menutup buah-dadanya dan vaginanya dengan kedua tangannya. Mukanya kelihatan takut juga. Intan lalu berkata ” Siapa kamu, apa yang ingin kamu lakukan?”. Saya langsung berpikir keras untuk keluar dari kesulitan ini! Lalu saya mengatakan kepada Intan: ” Intan, saya melakukan ini karena Anjar yang mengijinkannya!”, kataku yang berbohong. Intan kelihatan tidak percaya lalu berkata ” Tidak mungkin, Anjar kakakku!”. Pandai juga dia! Tapi saya tidak menyerah begitu saja. Saya mengatakan lagi ” Intan, saya tahu Anjar kakakmu tapi dia punya hutang yang amat besar pada saya, apakah kamu tega melihat kakakmu terlibat hutang yang amat besar? Apakah kamu tidak kasihan pada Anjar?, kalau dia tidak melunasi hutangnya, dia bisa dipenjara ” kataku sambil berbohong. Intan terdiam sejenak.

Cerita Ngentot Perawan – Saya berusaha menenangkan Intan sambil mengelus rambutnya. Intan tetap terdiam. Sayapun dengan lembut menarik tangannya yang menutupi kedua buah dadanya. Dia kelihatannya pasrah saja dan membiarkan tangannya ditarik oleh saya. Terlihat lagi kedua buah dadanya yang indah dan ranum itu! Saya mencium pipinya dan berkata “Saya akan selalu mencintaimu, percayalah!”. Saya merebahkan tubuhnya dan menarik tangannya yang lain yang menutupi vaginanya. Akhirnya dia menyerah dan pasrah saja terhadap saya. Saya tersenyum dalam hati. Saya langsung buru-buru membuka seluruh pakaian saya untuk segera menuntaskan ini.

Saya langsung mencium mulut Intan dengan rakus. Intan kelihatannya belum pernah ciuman sebelumnya karena dia masih kaku. Lalu saya mencium lehernya dan turun ke arah buah dadanya. Saya menyedot kedua buah dadanya dengan kencang dan rakus dan meremas-remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat, Intan kelihatannya kesakitan juga dengan remasan saya itu, Sayapun menarik-narik kedua pentilnya dengan kuat! “Sakit Kak ” kata Intan. Saya tidak lagi mendengar rintihan Intan. Saya mengulum dan menggigit pentil Intan lagi sambil tangan kanan saya meremas kuat pantat Intan. Setelah puas, saya membalikkan badan Intan sehingga Intan tengkurap.

Saya jilat seluruh punggung Intan sampai ke pantatnya. Saya remas pantat Intan kuat-kuat dan saya buka pantatnya hingga terlihat anusnya yang bersih dan indah. Saya jilat anus Intan, terasa asin sedikit! Dengan jari telunjuk saya, saya tusuk-tusuk anusnya, Intan kelihatan merintih atas tindakan saya itu. Saya angkat pantat Intan, saya remas bagian vagina Intan sambil ia nungging (posisi saya di belakang Intan). Intan sudah seperti boneka mainan saya saja! Setelah puas, saya balikkan lagi tubuh Intan sehingga ia terlentang, saya naik ke atas kepala Intan dan menyodorkan penis saya ke mulut Intan. ” Jilat dan kulum!” kataku. Intan ragu juga pada awalnya, tapi saya terus membujuknya dan akhirnya ia menjilat juga.

Penis saya terasa enak dan geli juga dijilat olehnya, seperti anak kecil yang menjilat permen lolipopnya. “Kulum!” kataku, dia lalu mengulumnya. Saya dorong pantat saya sehingga penis saya masuk lebih dalam lagi, kelihatannya dia seperti mau muntah karena penis saya menyentuh kerongkongannya dan mulutnya yang kecil kelihatan sulit menelan sebagian penis saya sehingga ia sulit bernapas juga. Sambil ia mengulum penis saya, tangan kanan saya meremas kuat-kuat payudaranya yang kiri hingga terlihat bekas merah di payudaranya.

Cerita Dewasa Terbaru – Saya langsung melepaskan kuluman itu dan menuju ke vaginanya. Saya jilat vaginanya sepuas mungkin, lidah saya menusuk vaginanya yang merah pink itu lebih dalam, Intan menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan, atas-bawah, entah karena kegelian atau mungking ia menikmatinya juga. Sambil menjilat vaginanya, kedua tangan saya meremas-remas pantatnya.

Akhirnya saya ingin menjebol vaginanya. Saya naik ke atas tubuh Intan, saya sodorkan penis saya ke arah vaginanya. Intan kelihatan ketakutan juga, ” Jangan kak, saya masih perawan!”, Nah ini dia! saya membujuk Intan dengan rayuan-rayuan manis. Intan terdiam pasrah. Saya tusuk penis saya yang besar itu yang panjangnya 20cm dan diameter 4cm ke vaginanya yang kecil sempit tanpa bulu itu! Sulit sekali awalnya tapi saya tidak menyerah. Saya lebarkan kedua kakinya hingga ia sangat mengangkang dan vaginanya sedikit terbuka lagi, saya hentakkan dengan kuat pantat saya dan akhirnya kepala penis saya yang besar itu berhasil menerobos vaginanya.

Intan mencakar tangan saya sambil berkata ” sakitt!!” saya tidak peduli lagi dengan rintihan dan tangisan Intan! Sudah sepertiga penis saya yang masuk. Saya dorong-dorong lagi penis saya ke dalam lobang vaginanya dan akhirnya amblas semua! Dan seperti permainan sex pada umumnya, saya tarik-dorong, tarik-dorong, tarik-dorong, terus-menerus! Intan memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya. Tangan saya tidak tinggal diam, saya remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat hingga ia kesakitan dan saya tarik-tarik pentilnya yang kuning kecoklatan itu kuat-kuat! Saya memainkan irama cepat ketika penis saya menghujam vaginanya.

Baru 5 menit saya merasakan cairan hangat membasahi penis saya, pasti ia mencapai puncak kenikatannya. Setelah bermain 15 menit lamanya, saya merasakan telah mencapai puncak kenikmatan, saya tumpahkan air mani saya kedalam vaginanya hingga tumpah ruah. Saya puas sekali! Saya peluk Intan dan mencium bibir, kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan saya melihat ada cairan darah di sprei kasurnya. Habislah keperawanannya.

Setelah itu saya lekas berpakaian karena takut ketahuan. Saya ambil uang 500.000 rupiah dari saku saya dan saya berikan ke Intan, ” Intan, ini untuk uang jajanmu, jangan bilang ke siapa-siapa yah “, Intan hanya terdiam saja sambil menundukkan kepala dan menutupi kedua buah dadanya dengan bantal. Saya langsung keluar kamar dan menunggu saja di depan pintu masuk. Sekitar 10 menit kemudian Anjar dan Bernad turun sambil menggotong lukisan dan patung. Ternyata mereka transaksinya bukan hanya lukisan dan patung saja tapi termasuk beberapa barang antik lainnya. Pantasan saja mereka lama.

Akhirnya saya dan Bernad permisi ke Anjar dan ke kedua satpam itu. Kami pergi meninggalkan rumah itu. Bernad puas dengan transaksinya dan saya puas telah merenggut keperawanan adik Anjar. Ha ha ha ha ha, hari yang indah dan takkan terlupakan! 
Previous
Next Post »